MASA DEPAN DULU, SEKARANG, DAN NANTI

Sebuah masa depan terdahulu
Sebuah masa depan
Sebuah masa depan nanti

Tiap hari, tiap jam, tiap menit, dan tiap detiknya kami manusia merangkai sebuah cita.
manusia yang selalu memiliki cita
dan cita-cita tetaplah cita-cita

hanya saja..
ada yang terdahulu, sekarang, dan nanti

bercerita yang terdahulu, saya ikatkan dalam diri
tentang hal yang mana nerupakan sebuah kesenangan sedari kecil.
Tanpa tantangan yang progresif dan begitu bebas.
Saya, sebagai pengatur dari segala yang saya citakan, dengan kesenangan tanpa pertimbangan dan tanggung jawab.
sampai detik ini pun masih tertanam sebagai cita-cita,
tidak menyedihkan untuk dilakukan, tidak membosankan untuk dapat disimak, hanya saja indah untuk dikubur di lubuk hati terdalam.
yang tidak lagi dipertimbangkan,
yang tidak lagi dipirkirkan,
yang tidak bisa di prioritaskan,
dia datang sebagai kebahagian dan saya bahagia atas sebuah masa depan terdahulu ((takkan hilang. hanya tertanam))

masa depan..
saya memanggilnya untuk saat ini
masa depan yang sedang saya usahakan, saya pikirkan
atau masa depan.. yang tidak saya ambil bibitnya tetapi masih mampu mengangung dalam hati dan pikiran
masa depan penuh tujuan
masa depan yang mampu menusuk gelembung pikiran
jika terkadang penyesalan datang
bukan atas apa yang sedang saya perjuangkan, tetapi atas apa yang saya dapat berikan
dari apa yang saya perjuangkan yang bisa saja berasal dari bibit cita yang berbeda
lagi-lagi cita- cita, banyak pertimbangannya

masa depan nanti
saya tahu dimana saya berpijak, dalam setiap langkah menelusuri jalan kehidupan
saya tahu dimana hati merasa, dalam langkah yang berbeda
tapi saya dapat tanamkan tentang hubungan langkah usaha, sentuhan hati yang dapat diberikan dan mampu memberikan bahagia dikala jatuh, atau setidaknya agar tidak jatuh lebih dalam
masa depan nanti... masa depan pembunuh penyesalan, masa depan rancangan terdahulu dan sekarang
merawat yang tertanam, menghilangkan penyesalan, untuk dapat menuai kehidupan yang nirmala